Oh Kesunyataan ...
Aku telah mendengar tentang Kau
Akhir dukkha yang telah dikisahkan para Sugata
Aku telah mendengar tentang Kau
Padamnya tanha yang dirasakan para Arahanta
Kau bukan tempat tapi ada jalan menuju-Mu
Kau bukan kekasih tetapi ada yang merindukan-Mu
Saat dicari dengan ribuan cara biasa Kau selalu menghindar
Dan saat dikejar dengan kecepatan cahaya Kau pun memudar
Oh Kesunyataan ... Oh Kesunyataan ... Oh Kesunyataan ...
Aku telah mendengar tentang Kau
Lenyapnya avija yang diraih para Jina
Aku telah mendengar tentang Kau
Yang ada tanpa awal-akhir dan tanpa tercipta
Kau bukan avici tapi Kau juga bukan brahma loka
Kau bukan asura tapi Kau juga bukan issara
Saat Kau diungkap oleh Bhagava, dunia menjadi gemetar
Dengan Jalan Mulia Berunsur Delapan Kau mulai berpijar
Oh Kesunyataan ... Oh Kesunyataan ... Oh Kesunyataan ...
Aku telah mendengar tentang Kau
Yang tanpa mentari dan tanpa rembulan
Aku telah mendengar tentang Kau
Yang tanpa kelahiran dan tanpa kematian
Oh Kesunyataan ... Oh Kesunyataan ... Oh Kesunyataan ...
Di luar sanakah Kau?
Di dalam sinikah Kau?
Bisakah aku merasakan-Mu?
Bisakah aku menyelami-Mu?
Oh Kesunyataan ...
Dengan pekatnya tanha dan avija ini
Bagaimanakah aku bisa merasakan?
Dari manakah aku harus memulai
Hingga aku menuju ke Kesunyataan?
Oh Kesunyataan ...
(©atimus011219)
Aku telah mendengar tentang Kau
Akhir dukkha yang telah dikisahkan para Sugata
Aku telah mendengar tentang Kau
Padamnya tanha yang dirasakan para Arahanta
Kau bukan tempat tapi ada jalan menuju-Mu
Kau bukan kekasih tetapi ada yang merindukan-Mu
Saat dicari dengan ribuan cara biasa Kau selalu menghindar
Dan saat dikejar dengan kecepatan cahaya Kau pun memudar
Oh Kesunyataan ... Oh Kesunyataan ... Oh Kesunyataan ...
Aku telah mendengar tentang Kau
Lenyapnya avija yang diraih para Jina
Aku telah mendengar tentang Kau
Yang ada tanpa awal-akhir dan tanpa tercipta
Kau bukan avici tapi Kau juga bukan brahma loka
Kau bukan asura tapi Kau juga bukan issara
Saat Kau diungkap oleh Bhagava, dunia menjadi gemetar
Dengan Jalan Mulia Berunsur Delapan Kau mulai berpijar
Oh Kesunyataan ... Oh Kesunyataan ... Oh Kesunyataan ...
Aku telah mendengar tentang Kau
Yang tanpa mentari dan tanpa rembulan
Aku telah mendengar tentang Kau
Yang tanpa kelahiran dan tanpa kematian
Oh Kesunyataan ... Oh Kesunyataan ... Oh Kesunyataan ...
Di luar sanakah Kau?
Di dalam sinikah Kau?
Bisakah aku merasakan-Mu?
Bisakah aku menyelami-Mu?
Oh Kesunyataan ...
Dengan pekatnya tanha dan avija ini
Bagaimanakah aku bisa merasakan?
Dari manakah aku harus memulai
Hingga aku menuju ke Kesunyataan?
Oh Kesunyataan ...
(©atimus011219)